Rabu, 19 Oktober 2011

Oh NOOO Sepeda Melati ....????!!!

Minggu Pagi, semeleknya melati kata pertama yang keluar..mimim Ati mau main cepeda..lirih sambil kucek-kucek belek.  hmm okeh..ayo nak kita keluar rumah main sepeda, biar badan lemes, pengen tiduran sampai siang..kalo Melati sudah mau main..ya mau gak mau harus ditemenin.

biasanya sepeda pinky Melati nangkring di carport sebelah mobil miminya yang baret-baret karena Melati kalo masukin sepeda cuek..kalo stangnya nempel body..(hmmm ya gpp untung ada asuransi) ... tapi kok pagi itu gak ada yaaa?
insting pertama adalah menuju rumah teman Melati sama2 usia 2 tahunan yang biasa saling pinjam dan lupa kembalikan, ..intip rumah Ajie..gak ada sepeda Pinky, intip rumah Althaf juga gak ada..yang ada Althaf juga baru melek sama Ibunya.

"cari apa mama Melati?"...langsung dijawab Melati.."cepeda ati mana?"hmm Ibu Athaf juga bingung, lalu sama-sama kita celingukan cari sepeda dari nomer rumah pertama menyebar ke seluruh cluster kita yang terdiri dari 50 rumah itu, tau-tau ada bapak tukang yang baik dari lantai dua nunjuk2..Bu Bu itu ada sepeda pingky di lapangan..itu bukan?

Saya , Melati, Althaf dan Ibunya...menuju lapangan dan menyaksikan pemandangan yang mengerikan!  sepeda Melati kondisinya rusak berat, rem kanan patah, baret di sekujur body sepeda, roda kecil bengkok..oh tidak Melati langsung menangis.."kenapa cepeda ati rucak mimim?"..pandangan langsung ke Althaf, bukan menuduh tapi hanya meminta penjelasan, ibu Althaf yang merasa bersalah karena tiap hari anaknya selalu pinjam sepeda (baca merebut) langsung memanggil semua anak2 di cluster dan tanya satu persatu..apa yang terjadi dengan sepeda melati? siapa yang terakhir pakai?

anak2 dari usia 2 tahun sampai usia 10 tahun hanya menunduk sambil bisik2..si Amir tuh ama si Donny.."Mama Melati gak marah, tapi tolong ceritakan apa yang terjadi!" kata saya tegas..akhirnya bercerita si Sonia..mama melati itu sepeda tadi malam di pakai Amir (10 tahun) trus dibanting2 dikepot-kepot, terus dibonceng2 sama Donny (kelas 1 SMP!)..Masya Allah kata saya..mengurut dada...ini sepeda hasil menabung melati dari receh2 yang dia dapat dari Ayahnya kalau pulang Kantor, setahun Melati menabung untuk Kado Ulang tahunnya, baru sebulan dipakai sudah hancur dibanting2 anak Besar!

Bukan rasa marah, bukan dendam..demi kebaikan anak2 besar itu saya harus menasehatinya, dan harus di depan orang tuanya, maka pergilah saya ke rumah Amir 10 tahun, setelah meminta izin orangtuanya saya langsung meminta penjelasan, awalnya amir tidak mengaku, dia menujuk Donny, saya terus menasehati, Amir, mama melati tidak pelit selama ini meminjamkan sepada mama melati, sepeda ayah melati, pompa, pompa berenang dan semua yang bs dipinjamkan karena mama melati percaya sama Amir, tapi Amir kali ini sudah keterlaluan, sudah tidak meminjam tanpa izin, merusaknya tidak bilang-bilang dan meninggalkannya di lapangan.  mama melati bukan mempersoalkan uang, tapi ini sepeda sungguh berharga untuk Adikmu Melati, itu kado ulang tahunnya yang ke-2, dia juga sunguh2 menabung sejak umur 1 tahun, itupun hanya terkumpul 130rb..sedang harga sepedanya 700rb, mama melati harus cari uang sisanya untuk menambahkan, coba bandingkan 700rb itu dengan uang saku Amir?

saat itu reaksi orang tua Amir agak mengecewakan, Ibunya bilang..yah namanya juga Anak-anak Mama Melati, sebaiknya semua anak dikumpulkan supaya gak saling tunjuk siapa yang salah..tapi sekali lagi ini bukan masalah uang ganti sepeda, saya hanya ingin Amir, Bertanggung jawab dan meminta maaf karena berbuat salah, dan ada efek jera jika berbuat keonaran.  meski tidak mendapatkan yang saya inginkan saya sudah cukup puas menyampaikan unek-unek saya.

dari Amir ke Rumah Donny, donny melihat saya dan melati dari jauh mendatanginya, sikapnya langsung tidak nyaman, saya langsung minta donny memanggil Ibunya, saya meminta penjesan dari Amir dan menasehati kurang lebih sama dengan yang saya sampaikan ke Amir, bedanya Ibu Donny langsung bereaksi keras, dia langsung memarahi Donny dengan cara memotong uang jajan Donny sebesar biaya bengkel sepeda Melati, dan semua urusan bengkel Donny yang lakukan.

saya juga menawarkan solusi dengan Donny, apakah sekarang semua barang saya dan melati harus digembok? apakah saya harus mengunci pintu rapat2 karena tidak percaya dengan anak-anak komplek, padahal sebelumnya satu komplek bagaikan keluarga besar..carport siapapun bebas dimasuki dan dipakai barang2nya.  Bunga siapapun silakan dipetik..tapi gara-gara kejadian ini, timbul saling curiga..apakah jadi enak bertetangga tapi tidak percaya?

pada akhirnya Donny sangat menyesal dan meminta maaf pada saya dan Melati...kehidupan bertetangga pun kembali 'dingin" sebetulnya banyak orang tua yang mengeluhkan tindak premanisme Donny dan Amir, hanya tidak ada yang senekad saya langsung berbicara ke orang tuanya..karena saya peduli dengan Donny dan Amir, mereka anak-anak saya juga, saya ingin mereka belajar bertanggung jawab dan menghormati orang lain.

saya tidak tahu apakah ini kebetulan atau tidak, orang tua Donny memang dua-duanya bekerja, sehingga sepulang sekolah donny di tinggal sendirian sampai malam, bebas melakukan apapun tanpa pengawasan, menonton TV, mengakses internet, menelepon dan keluyuran, tidak ada yang memeberi tahu dimana batasnya, anak2 lain di komplekpun demikian, si Sonia misalkan pulang ke rumah dari sekolah SDnya sendirian menjaga adiknya yang kelas 1 SD, bebas main PS, internet, TV, jajan sebebasnya, badannya gendut karena banyak makan, main sampai malam tak dihiraukan...hal ini semakin menguatkan saya bahwa saya harus di rumah, menjaga melati, mengawasinya, mendidiknya dan memarahinya ketika dia melewati batas.

saya bersyukur bisa gabung di dBC Network, bekerja hanya dari rumah saja, tetap menghasilkan dan membantu keuangan keluarga... yang itupun sebetulnya hanya prioritas nomer sekian...karena nomer satunya adalah mendidik anak2 saya, mereka titipan dari Allah dan Ayahnya kepada saya..saya harus bisa sekuat tenaga menjaganya dari pengaruh buruk lingkungan, TV dan internet..saya ingin Melati tumbuh menjadi gadis yang tangguh dan beriman, kelak dia akan mengharumkan nama bangsa ini menjadi Dokter Melati atau Profesor Melati atau Pengusaha Melati...sampai saat itu terjadi saya harus ada disisinya dari sekarang...

untuk semua Ibu-ibu di seluruh Indonesia...jagalah titipanNYA...dia begitu berharga melebihi semua harta yang ada di dunia...beranikan diri mengambil keputusan, kuatkan tekad bahwa tiada yang bisa mendidik anak sendiri selain orang tuanya sendiri..kelak di akhirat nanti kita akan dimintai pertanggungjawaban bagaimana kita mendidik titipanNYA? beranikah menjawab jika selama ini hanya dititipkan pada TV dan Internet? beranikah??

saya berdoa semoga Donny adan Amir2 yang lain tumbuh menjadi anak yang sholeh dan bertanggung jawab, bisa membanggakan orang tua dan umat.

nah hikmah curhat saya...kalau ibu-ibu mau bekerja dari rumah, BISA dan bukan menghasilkan seadanya, bisa kitatetap bersama anak-anak kita..saya memilih dBC Network.  insya allah berkah bagi semua

Teti Umarih
0818823184
www.bundamajubersama.com

Tidak ada komentar: