yuuk kita santai sejenak, tarik nafas dalam-dalam dan hembuskan, ulangi
beberapa kali...lalu bacalah kisah dibawah
Kisah Pablo dan Bruno di sebuah lembah di Italia,tahun 1801
=============================================================
Pada jaman dahulu kala, ada dua saudara sepupu yang sangat ambisius. Yang
pertama Pablo dan yang kedua Bruno, mereka tinggal berdampingan di sebuah desa
kecil di Italia.
Kedua orang itu merupakan anak-anak muda yang berkualitas dan memiliki
cita-cita yang tinggi, mereka juga sering berkhayal bagaimana jika suatu hari
nanti menjadi orang terkaya di desanya. keduanya orang yang sangat cemerlang
dan tekun bekerja, yang mereka perlukan hanyalah kesempatan.
pada suatu hari kesempatan itu pun datang. kepala desa memutuskan untuk
mempekerjakan dua orang untuk membawa air dari sungai ke sebuah penampungan air
di tengah desa itu.
Keduanya segera menuju sungai dan membawa ember masing-masing 2 buah.
Menjelang sore hari, keduanya telah mengisi penampungan air sampai mencapai
sisi-sisi permukaannya. Kepala Desa menggaji mereka masing-masing berdasarkan
jumlah ember air yang mereka bawa.
"wah, ini berarti cita-cita kita terkabul!" seru Bruno. "saya tidak bisa
percaya bahwa kita bisa mendapat rejeki sebanyak ini."
Tapi Pablo tidak ingin yakin begitu saja. punggungnya nyeri dan kedua
telapak tangannya lecet-lecet. Akibat membawa dua buah ember yang berat.
Keesokan paginya, ia merasa takut saat harus pergi kerja. Karena itu, ia
berfikir keras mencari akal bagaimana caranya membawa air dari sungai ke
desanya.
"Bruno saya punya rencana," kata Pablo keesokan harinya saat mereka mengambil
ember-ember dan berangkat menuju ke sungai. "daripada kita mondar-mandir
membawa-bawa ember hanya untuk mendapatkan beberapa
penny per hari.
kenapa kita tidak sekalian saja membuat sebuah saluran dar sungai ke desa
kita."
Bruno menghentikan langkahnya seketika. "Saluran pipa! ide darimana itu?"
seru Bruno. 'kita kan sudah mempunyai perkerjaan yang sangat bagus, Pablo. saya
bisa membawa membawa 100 ember sehari, dengan upah 1 penny/ember, berarti
penghasilan kita bisa 1 dolar/hari. pada akhir minggu saya bisa membeli sepatu
baru, pada akhir bulan saya bisa membeli seekor sapi dan dalam 6 bulan saya bisa
membangun sebuah gubuk baru. Kita akan kaya! jadi buang jauh-jauh pikiran untuk
membangun saluran pipa itu."
Tapi pablo tidak putus asa. Ia dengan sabar menerangkan tentang rencana
pembuatan pipa salurannya kepada Bruno. Pablo memutuskan untuk bekerja paruh
waktu, dari senin-jumat separuh waktu dia bekerja mengangkut ember, separuh
waktunya untuk membangun saluran pipa. pada akhir pekan dia bekerja penuh untuk
membangun saluran pipa.
Dari awal, dia sudah menyadari bahwa akan sulit baginya untuk menggali
saluran di batu karang, karena hanya bekerja separuh waktu mengangkut ember maka
penghasilannya pun otomatis menurun. Dia paham akan membutuhkan 1-2 tahun sampai
saluran pipanya selesai. Tetapi Pablo fokus pada impian dan cita-citanya,
karena itu dia terus giat bekerja.
Sementara itu Bruno yangberpenghasilan 2 kali lipat dari Pablo, terus
membangga-banggakan barang-barang barang-barang baru yang telah berhasil
dibelinya. ada keledai yang dilengkapi sadel kulit baru, diparkir di samping
gubuk barunya yang punya 2 lantai. Dia juga membeli baju-baju indah dan makan
mewah di kedai desa. Dia selalu mentraktir warga desa yang menyambutnya di bar
untuk minum dan berkelakar.
Sementara Bruno hanya bisa berbaring di Hammock di sore hari dan tetap
bekerja pada hari pekan. pablo terus menggali saluran pipanya. Pada
bulan-bulan pertama, Pablo memang tidak bisa menunjukan hasil dari usahanya,
saking beratnya usahanya dia juga bekerja sampai malam hari.
Tapi Pablo selalu mengingatkan diri sendiri bahwa cita-cita masa depan
dibangun berdasarkan pada perjuangannya hari ini..dia pun semangat menggali batu
karang inchi demi inchi. Dari 1 inchi kemudian menjadi 1 kaki, kemudian menjadi
10 kaki, kemudian 20 kaki , 100 kaki dan seterusnya....
"bersakit-sakit dahulu, bersenang-senang kemudian," kata-kata itu selalu
dicamkannya saat ia kembali ke gubuknya dan menghempaskan tubuhnya yang lelah di
kasurnya. meski lelah dia sudah bisa memperkirakan keberhasilan yang akan
dicapainya. caranya setiap hari dia menetapkan target yang akan dicapainya hari
itu, lau dia akan bekerja keras untuk mencapainya, dia yakin bahwa hasil yang
akan dicapainya akan jauh lebih besar daripada perjuangan yang dilakukannya.
Hari berganti bulan, pada suatu hari Pablo menyadari bahwa saluran pipanya
sudah setengah jalan, berarti dia hanya perlu bekerja setengah jalan lagi, saat
beristirahat Pablo melihat saudaranya Bruno masih terus mengangkut ember-ember.
Bahu Bruno tampak semakin lama semakin bungkuk, langkahnya lamban akibat bekerja
membawa beban selama berbulan-bulan. Bruno terkadang sedikit pesimis, bahwa
dirinya akan ditakdirkan terus mengangkut ember-ember setiap hari sepanjang
hidupnya. Bruno tidak lagi minum-minum di bar, dia lebih sering duduk sendiri
dis udut rumahnya sambil ditemani botol-botol kosong.
Akhirnya saat bahagia Pablo pun tiba, saluran pipanya rampung! orang-orang
desa berkumpul saat air mulai mengalir dari saluran pipanya menuju ke
penampungan air di desa. sekarang desa itu sudah bisa mendapat pasokan air
bersih secara tetap. bahkan orang-orang yang tinggal di desa lain mulai pindah
ke desa itu, membuat desa itu semakin tumbuh berkembang dan makmur.
Setelah saluran pipa selesai, Pablo tidak perlu lagi membawa-bawa ember.
Airnya akan selalu mengalir, kapanpun saat dia bekerja ataupun tidur, semakin
banyak air mengalir ke desa semakin banyak uang yang mengalir ke kantong
Pablo.
banyak orang memuji pablo atas keberhasilannya, Tapi Pablo paham bahwa yang
ia capai bukanlah suatu keajaiban, dia mendapatkannya karena kerja keras.
kini Pablo yang sudah sukses mendatangi saudaranya Bruno, untuk mengajaknya
membangun saluran ke seluruh wilayah. Jika sendirian Pablo membangun saluran
pipa dalam masa 2 tahun, maka dengan bantuan Bruno pekerjaan membuat saluran
akan menjadi jauh lebih cepat, apaalgi kini Pablo telah paham alat-alat apa yang
digunakan, titik mana yang harusnya di gali dan dihindari, juga paham pipa-pipa
yang harus dipasang.
Tahun-tahun berlalu Pablo dan Bruno sudah pensiun, usaha saluran pipanya
terus mengalirkan uang ke tabungan mereka,mereka hidup bahagia tercapai sudah
impian2 mereka bahkan melampui dari yang mereka pernah impikan sebelumnya.
================================================================
Setelah membaca kisah tadi, coba renungkan kita sekarang ada di jenis mana,
kita sekarang ini apakah Bruno si pembawa ember atau Pablo si saluran pipa?
kalau kita amati kita hidup masih di dominasi oleh mental pembawa ember, jika
ditawari kesempatan membangun saluran pipa maka mereka akan menolak " cuma
mereka yang lebih dahulu terjun membangun saluran pipa yang akan sukses!" atau
kalaupun mau membangun saluran pipa akan balas bertanya.."tapi harus mencangkul
ya? saya gak bisa mencangkul!" padahal Pablo sudah menjelaskan bukan, dengan
membangun saluran pipa oleh banyak orang pekerjaan akan lebih cepat
diselesaikan, apalagi Pablo sudah memahami ilmu membangun saluran saluran
Pipa.
Dari hikmah kisah diatas, saya yang semula rajin membawa-bawa ember, mulai
memikirkan untuk membuat saluran pipa, karena saya berfikir ember-ember yang
saya bawa tidak akan mampu memenuhi pencapaian mimpi-mimpi saya. supaya saluran
pipa saya cepat rampung saya harus menghubungi orang-orang yang sudah ahli
membuat saluran pipa, karena saya yakin dengan bergabung dengan para ahli
pembuat saluran pipa, mimpi-mimpi saya akan segera tercapai.
dalam hal ini saluran pipa saya adalah
dBC Network Oriflame, memang banyak
yang menawarkan saluran pipa yang lain, tapi hanya dBC Network yang mempunyai
peralatan ajaib namanya "e-pipeline" (saluran pipa internet). e-pipeline ini
sungguh luar biasa dalam hal efisensi waktu, kegiatan 'mencangkul' batu karang
yang sedianya dilakukan dalam 100 jam, bisa diefisenkan hanya dengan 1 jam.
Kini e-pipeline
dBC Network saya mulai menampakkan hasil, dibawah bimbingan
dan kerjasama para pembuat saluran e-pipeline lainnya di
dBC Network,
perlahan-lahan saluran pipa saya mulai memanjang dan mulai mengalirkan air
sedikit-demi sedikit, pada saatnya nanti (tidak terlalu lama) saluran akan
terbangun dan rampung, e-pipeline saya akan terus mengalirkan air meski saya
pensiun nanti.
saat ini saya masih bekerja keras membangun e-pipeline dan menduplikasi
e-pipeline lainnya, jika kalian sudah lelah membawa-bawa ember, saatnya
bergabung dengan saya membangun e-pipeline super canggih yang akan mengalirkan
air dengan deras, kalian tidak akan sendirian, kami semua di
dBC Network akan
saling bekerja membantu membangun salurannya sehingga mimipi-mimpi kita apapun
itu bisa lebih cepat di capai.
mari bergabung membangun saluran e-pipeline
dBC Network disini
http://bit.ly/tetidaftar
Teti Umarih
0818823184
www.bundamajubersama.com
Diambil dari hasil membaca "The Parable of the Pipeline" Burke Hedge
dBC Network Member ramai-ramai membangun e-pipeline dibawah
asuhan sang Master Dini Shanti